// Posted by :Mahardhika // On :Jumat, 18 Mei 2012


Sebuah kombinasi yang tepat, a perfect collision, saat menggabungkan kisah misteri pembunuhan dihiasi karakter siswa-siswi Jepang yang dingin, suicidal, asosial, serta gemar mem-bully, dengan cinematic poetryapik ala Terrence Malick di setiap scene yang memberikan kedalaman melodramatis dari film gelap tentang anak seorang guru yang dibunuh oleh murid dari kelasnya sendiri (lagu Radiohead, lagi,  "Last Flower" juga merupakan elemen tambahan yang turut menguatkan warna film).



30 menit pertama film ini adalah sebuah breakthrough yang mendongengkan prolog film secara artistik (bagaimana titik hujan jatuh ke tanah, seorang anak gadis dilempar ke kolam renang, kepala seorang bocah dilempari bola baseball,  semuanya dalam slow motionyang halus) semuanya terjadi saat si ibu guru dengan tenang bercerita tentang anak perempuan satu-satunya yang tewas dibunuh sambil menganalisis motif dan modus pembunuhan tersebut yang mengarah kepada dua orang siswa di kelasnya. Selanjutnya adalah kisah para siswa tersebut disajikan dalam point of view yang menarik, dengan adegan anak si ibu guru yang dilempar ke kolam muncul berkali-kali (horrifying but amazingly pretty), di mana selain berurusan dengan rasa bersalah dari dosa tindakan kriminal yang dilakukan, juga menanggung beban sosial dan ketakutan karena mereka diracuni oleh virus HIV yang disuntikkan oleh si ibu guru di dalam karton susu yang mereka minum di awal film (the lunacy of Japanese).

Walau ber-setting di lingkungan sekolah, anomali yang kental tentang hubungan guru dan murid yang bagaikan karnivora dan herbivora memberikan kesan baru tentang sekolah sebagai tempat yang manipulatif dan berbahaya, yang dipenuhi ambisi serta keinginan kuat untuk berkuasa atau membuktikan diri sampai melampaui batas norma. Secara kasar, bisa saja ditarik kesimpulan tentang iklim kehidupan di Jepang yang kaku dan cenderung canggung secara emosional (tanpa perasaan, tidak heran industri robot mereka berkembang), walaupun masih terlalu dini untuk melakukan asumsi demikian. Namun tetap saja, saya membenci kekakuan (dan kegilaan) warga Jepang (salut untuk pemanjaan visualnya)
Dari pada penasaran langsung aja di download Kokuhaku (Confessions)
Download Subtitle Indonesia

{ 2 komentar... read them below or Comment }

  1. Balasan
    1. untuk download movieNya langsung klik Kokuhaku (Confessions) Nya..
      Untuk subtitlenya ada di bawahnya kan..

      Hapus

Udah baca artikel nya? Gimana pendapat kalian?
Ayo comment.. Jangan jadi silent reader guys :)