// Posted by :Mahardhika
// On :Selasa, 22 Mei 2012
Mode bisa mengubah sesuatu yang dulunya tampak jelek menjadi tren dan
minati kalangan muda saat ini. Dulu gigi tidak rata, gingsul, bertaring
dianggap merusak penampilan. Bahkan di Indonesia seperti di Bali
memiliki tradisi mengikir gigi menjadi rata. Kemudian ada tren
ramai-ramai memakai behel untuk mengubah tampilan gigi menjadi rata dan
rapat. Sekarang ? Di Jepang berkembang tren baru yang cukup banyak di
minati ABG dan wanita muda. Mereka beramai ramai membuat gigi mereka
yang tadinya rapat dan rata dibuat sengaja seperti gigi gingsul atau
bertaring.
Tren yang kini populer di Jepang juga difasilitasi oleh Salon gigi untuk
membuat gigi gingsul, dan perawatan ini dilakukan oleh dokter gigi
dengan biaya yang cukup besar. Gigi gingsul sehingga tampak sedikit
bertaring tenar disebut Yaeba ini membutuhkan biaya sekitar $ 390 atau
3,5 juta rupiah.
Ada juga sebuah produsen kosmetik yang membuat produknya untuk menciptakan efek yaeba dengan menggunakan perekat taring mini non permanen untuk membuat gigi tampak gingsul.
Di Indonesia sendiri siapa yang bergigi gingsul pasti merasa gigi gingsulnya adalah suatu kelebihan. Karena semua orang mengatakan gigi gingsul justru membuat senyum tampak lebih menawan dan menambah kecantikan. Demikian di Jepang, gigi gingsul atau yaeba ini dianggap membuat tampilan seseorang tampak lebih muda, imut dan menggemaskan.
Gigi gingsul yang terbentuk secara alami karena pertumbuhan gigi yang tertunda dan mendesak gigi lainnya atau karena rahang mulut yang lebih kecil sehingga tidak memberikan ruang cukup bagi pertumbuhan gigi.
Tren gigi gingsul atau yaeba sendiri berkembang karena penampilan beberapa pesohor yang bergigi gingsul membuat yaeba makin diminati. Lihat saja seperti model Lara Stone, Georgia Jagger, Jessica Hart dan si bintang film Hollywood, Kristen Dunst yang tampak menawan senyumnya dengan gigi gingsul. Yah sekarang justru ketidaksempurnaan membuat manusia menjadi lebih sempurna !